Translate

Dalam HIDUP, ada yang DATANG dengan SENDIRInya dan ada hal yang harus DIPERJUANGKAN dahulu untuk mendapatkannya

Tiga hal penting dalam perjuangan : TEKAD yang KUAT, STRATEGI yang TERARAH dan KEDEKATAN kita dengan TUHAN

Yang namanya MENANAM, pastilah BERBUAH. IKHTIAR demi ikhtiar itu persis seperti MENANAM, itu cuma soal WAKTU

Memang PERUBAHAN tidak menjamin KEBERHASILAN, tetapi tidak ada KEBERHASILAN yang bisa dicapai tanpa PERUBAHAN

BERSUNGGUHLAH dalam DO'A, kian SERING kau KETUK PINTUNYA, kian mungkin IA memBUKAnya

Kamis, 24 Mei 2012

Kunang-Kunang dalam Toples

Dia pasti berlari menyambutku setiap kali aku menjemputnya, memelukku, mencium dan bilang "Sebentar ya bunda, kakak ambil tas dulu"... Dan dia berlari lagi ke tempat di mana tasnya diletakkan. Berbicara sebentar dengan teman-temannya dan menghampiri aku lagi dengan senyum ceria...

Kemudian berhamburanlah cerita seru kegiatannya di sekolah, permainan yang dilakukan dengan teman-temannya, kenakalan teman-temannya, menu makan siang hari ini dan buku-buku yang dibacanya di perpustakaan...

Hari ini adalah uji kompetensi Ilmu Pengetahuan Alam, dengan semangat dia menceritakan jawaban-jawaban pertanyaannya. Materi ujian adalah tentang listrik dan penggunaannya. Jawaban yang diberikan adalah berupa gambar, gambar komputer dan TV dengan tulisan di bawahnya TV dan komputer dari kardus. Kemudian jawaban kedua adalah dengan menangkap kunang-kunang dan dimasukkan ke dalam toples, dengan itulah kita dapat penerangan. Ini adalah jawaban-jawabannya untuk pertanyaan bagaimana caranya kita menghemat listrik.

Aku yakin Naila sebenarnya bisa menjawab pertanyaan itu dengan tepat, persis seperti dalam buku yang dipelajarinya, tetapi ternyata : kakak lebih senang menjawab dengan jawaban seperti itu bunda. Jawaban yang lugas dilontarkan dengan matanya yang berbinar. Tidak tega juga rasanya mengatakan bahwa seharusnya tidak seperti itu jawabannya, karena menurutku juga tidak sepenuhnya salah. Terlintas pemikirannya tentang kendaraan bermotor yang seharusnya tidak perlu ada. Pergi ke mana-mana cukup dengan mengendarai kuda atau kereta yang ditarik kuda atau sapi. Dengan  begitu udara tidak akan kotor dan berdebu.

Akhirnya aku memilih menyetujui jawabannya, memilih terus mendampinginya sambil berdo'a Naila akan terus belajar dan belajar tentang segala hal yang bermanfaat untuk kehidupannya nanti, pemikirannya akan terus berkembang menjadi lebih matang dan bermanfaat juga untuk orang lain.

Aku sering membaca bahwa orang yang berhasil tidak selalu orang yang mendapat nilai tertinggi di sekolah. Tetapi kebanyakan dari mereka adalah orang yang mampu mengembangkan pemikiran dan mengoptimalkan kemampuannya disertai dengan tindakan nyata yang memberi manfaat dan kebaikan buat orang lain. Semoga ya Nail...

Minggu, 20 Mei 2012

Peluang Rezeki

Jika benar engkau sedang ditimpa kesulitan, kurangi waktu istirahatmu...
Jika benar rezekimu sedang terhambat, pergilah dari tempatmu tinggal...

Tinggalkan tempat istirahatmu, temui alam sekitar...
Dan berbuatlan sesuatu untuk membuka berbagai pintu kemungkinan...

Jalan keluar hanya dibentangkan bagi siapa saja yang mau mendekat dan melintasinya
Pintu peluang hanya dibukakan bagi siapa saja yang mau menghampiri dan mengetuknya...

Kamis, 17 Mei 2012

Memulai Bisnis dari Rumah dengan Modal Kecil

Sudah lama banget pengen punya usaha yang bisa dijalankan dari rumah. Bukan karena gaji yang tidak cukup, Alhamdulillah gaji sih bisa dibilang cukup buat kebutuhan sehari-hari. Tapi kan pengen juga sekali-kali bisa berlibur ke luar kota, ke luar Jawa atau bahkan ke luar negeri  ;) Yaaah, keinginan yang biasa banget sih, yang semua orang juga pasti menginginkannya. Akhirnya cari-cari info ke sana kemari, browsing browsing, baca-baca buku tentang peluang usaha, tanya-tanya ke temen terus ditimbang-timbang kira-kira apa ya yang cocok dan kemudian dicoba.

Akhirnya tiba pada kesimpulan bahwa untuk membuka usaha atau bisnis sendiri, selain membutuhkan waktu yang longgar, paling tidak kita harus punya ketrampilan khusus. Hmmm… memasak aku nggak suka, menjahit aku tidak bisa, merajut aku tidak sabar ha ha ha…. Kalau tidak mengandalkan bakat dan ketrampilan, maka harus punya modal yang tidak sedikit, seperti kalau mau buka usaha waralaba atau share profit dengan orang lain, he he he duit dari menong yak… Belum lagi harus bisa berhitung-hitung modal awal, biaya operasional, laba rugi… dah cenut-cenut deh ni kepala…. Benar-benar beraaatt… ;)

Tapi bukan aku deh kalo putus asa begitu saja, aku masih terus mencari apa yang kira-kira pas aku jalankan untuk kondisiku seperti sekarang ini : ibu dengan satu orang putri usia 8 tahun, kerja kantoran juga yang berarti waktuku mepet pet pet banget, sementara masih punya banyak mimpi yang ingin diwujudkan. Aku pengen bisnis itu bisa dikerjakan dari rumah aja, waktunya fleksibel dan bisa aku atur sendiri, bisa dikerjakan sambil menemani anak belajar, punya sistem yang sudah teruji jadi kita tinggal menjalankannya saja (mudah diduplikasi), simple dan tidak ribet. Yah, aku paling nggak suka hal-hal yang ribet, berbelit-belit dan lebay… Dan yang paling penting bisnis ini bisa menghasilkan uang juga dong yaa... Sampai akhirnya aku menemukan blog yang seruuu banget. Aku tidak langsung bergabung sih pada saat itu. Aku masih membaca-baca dan mencoba memahami bisnis apa sih ini, kira-kira seperti apa dan bagaimana dijalankan, sesuai nggak dengan kriteriaku… Kemudian sampai pada satu kesimpulan aku mantap untuk bergabung dalam bisnis ini.

Aku sempat ngobrol-ngobrol banyak dengan Ilna, salah satu founder SimpleBizNet, sebelum akhirnya bergabung dan kemudian nomor memberku keluar. Dan ternyata bisnis ini bisa dijalankan dengan simple, mulai dari modal awalnya yang sangat terjangkau, support sistemnya yang sangat memungkinkan dijalankan offline dan online, produk-produknya yang berkualitas, training-trainingnya yang simple dan mudah dipahami, pertemanan positif yang terbentuk karenanya, impian dan cita-cita yang sama yang kemudian menjalin kebersamaan antar membernya untuk mencapai sukses bersama-sama, luar biasa… Leader-leadernya juga siap membantu dan membimbing step by step untuk memulai bisnis ini, serta selalu siap setiap saat untuk ditanya. Kuncinya hanya disiplin, komitmen, kerja keras dan punya impian…

Nothing to lose pokoknya bergabung di sini, malahan banyak sekali manfaat yang didapatkan. Kita bisa tampil semakin cantik dan menarik dengan produk-produknya, bisa menghasilkan uang untuk membantu keuangan keluarga dan meningkatkan kualitas hidup kita dan tentu saja jalan-jalan gratis ke luar negerinya itu lho…. ;) 

Jika Anda orang yang mempunyai impian, memiliki komitmen dan siap untuk disiplin dan kerja keras inilah tempat yang tepat untuk memulai bisnis mewujudkan impian Anda. Untuk member baru yang ingin bergabung di Bulan Mei ini, hanya dengan Rp. 9.900 anda sudah terdaftar sebagai member dan akan mendapatkan berbagai bonus yang sangat menarik. 



Jangan sia-siakan kesempatan baik ini, segera  gabung di sini dan dapatkan segala kemudahan menjalankan bisnis ini. Untuk informasi lebih lanjut jangan segan-segan menghubungi saya di 08129462548 / 08112501555, atau ym di dealova_tetakiya dengan konfirmasi terlebih dahulu di no hp, email dan google talk di indahnaila@gmail.com, atau pin BB 2263CF2F. Saya siap membantu anda.

Jelok, Desa Sejuk Penuh Petualangan

Tepat jam 7 pagi kami sudah berkumpul di lobby RS JIH, cek point kami sebelum perjalanan ke Desa Wisata Jelok, Beji, Patuk, Gunung Kidul. Aku, Tiwi, mbak Lina dan Naila, tinggal menunggu Erwin yang katanya kemarin mau ikut juga. Setelah sekitar setengah jam menunggu Erwin, dan dia  belum datang juga, aku menghubungi ponselnya dan ternyata ponsel  tidak aktif. Pasti deh nggemboss lagiiii... Ya sudah, rencana diubah karena tadinya ke Jelok salah satunya mau memakai motor Erwin.

Akhirnya kami balik ke rumahku di Kotagede, untuk menukar motorku dengan motor adikku, sekalian sarapan di Warung Soto Wonosari, sedaaappp... Akibatnya jelas deh molor waktu dari rencana semula jam 08.00 sampai lokasi. Jam 09.00 kami baru menuju Jelok, berboncengan, Naila dengan mbak Lina, aku dengan Tiwi. Alhamdulillah, perjalanan lancar, jalanan belum terlalu ramai. Mbak Lina seperti biasa sudah melesat duluan... ha ha ha tadi aku lupa memberitahu rute dan lokasi persisnya Desa Jelok...
Dan benar saja begitu sampai pertigaan Patuk seharusnya kita belok ke kanan, mbak Lina sudah melaju entah sampai di mana, nggak kelihatan lagi. Bagus deh ;) mana sinyal hp nggak ada lagi... Tapi akhirnya setelah jalan ke sana kemari mencari sinyal yg lumayan bagus mbak Lina berhasil kuhubungi dan dia sudah hampir sampai Putat... alamaaakkk jauhnya ha ha ha... Nunggu beliau berdua deh kita....

Perjalanan ke Desa Jelok mengasyikkan menurutku, masih sejuk dan alami. Jalan yang masih dekat dengan kotanya sudah diaspal, menurun dan berkelok kelok dengan pohon-pohon rindang di kanan kiri jalan. Sejuuuk banget.... Semakin ke dalam jalanan semakin tidak rata, masih batu dan aspal kasar, pemandangan sawah yang hijau terlihat sejauh mata memandang. Damai banget, sampai terlintas di pikiranku, membandingkan perasaanku pada waktu aku sedang berada di Senayan City ha ha ha, kebalikannya banget deh...

Perjalanan ke sana sekitar 45 menit karena lokasi tepatnya kita belum tahu persis, hanya berdasarkan petunjuk bbm dik Azis yang ada di situ. Jadi jalannya memang pelan-pelan dan masih celingak celinguk mencari tanda-tanda yang diberikan, sambil menikmati pemandangan juga sih ;)

Akhirnya setelah melewati jalan setapak yang menurun kami sampai juga di pinggir sungai yang berarus lumayan deras. Kami sudah meringis-ringis, antara senang dan pertanyaan berani atau nggak ya, karena kami berniat berperahu di Sungai Oya. Kami melewati jembatan gantung yang membentang di atas sungai untuk sampai ke Desa Jelok. Kata dik Azis jembatan itu dibangun dari swadaya masyarakat Desa Jelok, karena sebelum ada jembatan penduduk Desa harus menyeberangi sungai untuk berbagai keperluan. Haaaa ini dia jembatannya..... Seru kan ?

Jembatan gantung menuju Desa Wisata Jelok
Sampai di seberang kami menyaksikan suasana yang sangat alami.  Puncak gunung berapi purba Nglanggeran yang tertutup kabut terlihat indah banget. 

Puncak gunung yang tertutup kabut tidak tertangkap kamera
Penduduk sedang bergotong royong membersihkan jalan. Rumah tanpa dinding pembatas dan hanya ada balai-balai untuk duduk berada di sebelah kanan jalan kecil itu. Di situ kami disambut dengan minuman wedang secang dan kacang rebus ha ha ha khas banget. Kami meletakkan tas-tas kami di situ. 

Marakke liyer-liyer ;D
Kami melihat-lihat sekeliling, selain bangunan tadi ada juga beberapa bangunan kecil sebagai taman baca anak-anak. Bangunan-bangunan itu disediakan untuk berbagai kegiatan anak-anak dan remaja di desa itu, selain untuk menyambut dan menjamu tamu-tamu yang berkunjung di Desa Wisata Jelok. Asri banget pokoknya.

Gotong Royong warga dan jalan setapak desa

Jalan setapak menuju jembatan
Sekitar jam 10.30 kami bersiap-siap untuk berperahu menyusuri Kali Oya. Rencananya rute yang diambil adalah rute Bunder-Jelok. 

Look, keren kan Naila... ;)
Tiwi nggak mau kalah dari Naila, peace Wi...

Perjalanan menuju ke jembatan untuk selanjutnya menuju Bunder

Foto dulu ah, ha ha ha Naila nggak mau ikutan foto karena sudah nggak sabar

Tiwi and her victory....

Melewati jembatan gantung, sudah nggak takut lagi... ;)

Gagah yah ha ha ha... dan Naila yang nggak mau digandeng

Background pak pemandu yang memanggul kano

Kereeenn... Siapa berani hayooo... ;D
Jadi kami membawa perahu dan semua perlengkapan ke Bunder. Setelah briefing dan berdo'a kami mulai memasukkan perahu kano ke sungai, eh bukan kami tapi para pemandunya. Kami tinggal nyemplung aja di dalam perahu setelah perahu siap di atas sungai ;) Luar biasa gembiranya Naila bisa benar-benar berperahu dan menjadi basah....

Yang sibuk pemandunya, sumpah ha ha ha...
Perahu berisi 2 orang plus 1 pemandu. Aku dengan Naila, mbak Lina dengan Tiwi.... Serunyaaa.... 

Cari posisi duduk yang nyaman

Pegang dayung masing-masing

Ready to gooo....

Ayoooo.. eh, tunggu dong pemandunya, belum masuk kano tuuh...

Aku ama Naila, pengennya di depan tuuh dia... ;)

Narsis dulu, hai hai haiii...

Bunda, helm kakak kegedean nih...

Naila belum dapat posisi duduk yang nyaman ya nak...

Ayo, kita balapan sama tante Lina dan tante Tiwi bunda... ;D

Tante Lina dan tante Tiwi curi start tuuh...

Naila, ayo bantuin dayung... ;D

Kano spesial khusus pemandu niii...

Kenapa jadi banyak banget yang ngawal yak, ha ha ha....
Kami berperahu menyusuri sungai yang pada waktu itu lumayan berarus karena malamnya sempat hujan deras. Alhamdulillah, jadi tidak terlalu banyak mendayung dan jalan perahu lumayan cepat. Matahari juga bersinar redup, tidak terlalu terik, mendukung banget deh pokoknya cuaca hari itu. Ada beberapa jeram kecil yang kami lewati yang membuat Naila berteriak-teriak kegirangan. Dia tidak menunjukkan ketakutan sama sekali, bahkan dia berani duduk di ujung perahu untuk menyambut air yang menyipratinya di jeram kecil. Pemandangan di sepanjang sungai juga sangat indah, tumbuhan hijau di kanan kiri, kicauan burung bersahutan dan biawak yang sesekali muncul.... Hedeh, aku paling ngeri hal satu ini. Di setengah perjalanan ada air terjun kecil dengan air yang sangat bening. Semua turun menikmati guyuran air terjun, sayang banget nggak bawa kamera ya, jadi tidak ada fotonya di situ...

Salah satu view di sepanjang aliran sungai, cantik banget yaa...

Ini juga, tidak kalah indah...
Sekitar satu jam perjalanan kami sampai kembali di Desa Jelok. Mbak Lina dan Tiwi membawa kelapa muda di perahunya. Tadi dia dipanggil penduduk desa dan ditawari kelapa muda hi hi hi asyiknya hidup di desa ya...

Kelapa muda setelah lelah mendayung

Angkat-angkat kano untuk next flight rombongan lain ha ha ha
Kami naik dari sungai dengan baju basah kuyup. Kami segera ganti pakaian dan hidangan makan siang bahan organik sudah tersedia dengan lezatnya. Nasi putih, sayur lodeh terong, melinjo dan daun so, tahu tempe dan ikan goreng, kerupuk dan sambel bawang.... Ha ha ha momennya pas banget, jadi kita makan tanpa malu-malu dan bahkan malu-maluin.... Saking lahap dan banyaknya kita makan jadi berakibat kami ngantuk berat setelah makan..... :D

Alhamdulillah, nikmat sekali...
Dan seperti biasa setelah makan kamipun pulang ha ha ha... Pamitan dengan dik Azis dan penduduk desa Jelok, dengan niat suatu saat nanti kami mau kembali lagi ke sini, desa yang indah, sejuk dan nyaman. Kami pulang dengan waktu yang lebih cepat. Tujuan kami  balik lagi ke RS JIH karena motor Tiwi ada di sana. 








Dan sesampainya di RS JIH langsung nongkrong di Parsley sambil menunggu hujan reda. Kita kehujanan lho waktu perjalanan pulang...

Terima kasih ya Allah atas petualangan seru ini, atas perlindunganMu...

Akibat nggak pake masker...

Manut wae ah, mau pesan apa yang penting yang panas...


Akhirnya almond latte

Penggemar puding

 Desa Wisata Jelok, 06 Mei 2012

Jumat, 11 Mei 2012

Mari Membuat Hidup Lebih Bermakna

Hampir setiap hari kita melakukan hal yang sama berulang-ulang sehingga menjadi suatu kegiatan yang rutin. Bangun pagi, sholat, mandi, menyiapkan sarapan, berangkat ke kantor dan seterusnya. Di kantorpun kegiatan yang sama sering dilakukan berulang-ulang sehingga kadang-kadang terkesan monoton. Dan saking sudah rutinnya dilakukan, kita sering melakukannya tanpa 'rasa', seakan semuanya seperti sudah berjalan demikian, dan memang harus seperti itu. Kita sering tidak menyadari makna dari semua tindakan kita.  Potensi dan kemampuan terbaik kitapun jadi sering terabaikan. He he he kalau ini terus dilakukan tanpa 'rasa', tanpa kita sadari pada akhirnya tahu-tahu kita sudah tua dan harus pensiun. Rugi banget dong yaaa...

Terus bagaimana agar hidup terasa lebih bermakna dan kita juga bisa lebih mencintai hidup kita ? Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan, agar kita bisa melihat dengan lebih baik sisi-sisi kehidupan kita.
1. Hadapilah ketakutan
Rasa takut sering menjadi penghalang terbesar untuk melangkah maju. Rasa takut ini bisa bermacam-macam, bisa berupa ketakutan menghadapi situasi yang baru, ketakutan meninggalkan kenyamanan yang selama ini sudah kita jalani atau bahkan ketakutan untuk menjadi orang kaya ha ha ha.... tapi ada lho memang orang yang takut menjadi orang kaya. Untuk menghadapi ketakutan besar ini, kita harus dapat melatih diri kita mengatasi ketakutan-ketakutan kecil. Dengan keberhasilan melewati dan mengalahkan ketakutan kecil tersebut dengan sukses, ada semacam rasa percaya diri yang timbul dan bangkit serta keyakinan bahwa kita akan mampu melewati hal yang lebih besar.

2. Melihat kembali ke masa kecil
Coba kita ingat-ingat kembali dan buat daftar kegiatan-kegiatan favorit apa yang sering kita lakukan di masa kecil. Kemudian tanyalah pada diri sendiri apakah kita menyukai hal-hal itu sekarang ? Atau kunjungi tempat-tempat yang berkesan, mencicipi makanan favorit kita di masa lalu. Lakukan kegiatan itu, ada rasa bahagia dan penuh semangat yang akan timbul ketika kita melakukannya lagi. 
  
3. Mencari teman baru
Orang-orang baru yang belum kita kenal dapat membawa pengaruh besar bagi kehidupan kita. Lingkaran pertemanan dapat kita mulai dari mana saja, dari hobi yang sama misalnya memasak, bersepeda ataupun orang yang punya cita-cita yang sama. Menurut penelitian, orang-orang yang mempunyai lingkaran sosial yang lebih bervariasi cenderung lebih gampang mendaki tangga sukses. Berbicara dengan 'orang asing' membuat kita lebih mahir menyampaikan pendapat di depan forum. Selain itu orang yang tidak terlalu akrab dengan kita cenderung tidak menghakimi. Sehingga kita dapat menjadi diri sendiri saat berada di tengah-tengah mereka.
 
4. Bantulah orang lain untuk sukses
Salah satu cara untuk memunculkan potensi terbaik kita adalah dengan membantu orang lain semaksimal  mungkin. Saat muncul giliran kita meminta pertolongan, mereka akan dengan senang hati membalasnya. Makin besar daya yang kita berikan pada orang lain, makin besar pula nilai yang kita ciptakan. Dengan membantu orang lain semaksimal mungkin, kita membentuk jaringan pendukung yang besar. Itulah biasanya yang dilakukan para orang sukses. Mereka mempunyai banyak mentor dan meraih sukses itu bersama-sama.

5. Lakukan hobi baru
Hobi baru dapat berarti mengurangi waktu yang kita miliki bagi keluarga, bisa juga menambah pengeluaran baru. Akan tetapi manfaatnya justru akan lebih besar bagi diri kita sendiri dan keluarga. Rasa bahagia yang kita dapatkan dari melakukan hobi baru ini akan menular pada lingkungan di sekitar kita. Buang jauh-jauh rasa cemas bahwa orang lain akan memandang kita bodoh saat memulai hobi baru ini.   

6. Coba penampilan baru 
Coba make over penampilan, bisa dengan mencoba model jilbab yang baru, yang semakin banyak variasinya dan mudah dipraktekkan. Model dan warna pakaian muslimah seru juga untuk dipadu padan dan mencoba model yang belum pernah kita pakai sebelumnya. Tentu saja yang sesuai dengan bentuk badan lho yaa... Dengan berpenampilan baru kita seolah menjadi 'pribadi' baru yang lebih bersemangat.

Jadi, jangan biarkan sesuatupun atau siapapun meredam potensi terbaik kita. Mari kita raih kunci hidup yang lebih bermakna. 


inspired by MORE mgazine, Mei 2012